Salah satu PLTA yang memasok energi listrik untuk masyarakat di Propinsi Lampung adalah PLTA Way Besai, yang sebagaimana PLTA lain, juga menghadapi permasalahan sedimentasi. Erosi dan sedimentasi yang terjadi di sepanjang Sungai Way Besai beserta anak-anak sungainya, menimbulkan pendangkalan pada dam. Dimana hal ini tentu menurunkan debit air yang dihasilkan dari aliran air dari dam ke turbin untuk menghasilkan listrik.
![]() |
PLTA Way Besai (Foto Dokumentasi pribadi) |
Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Besai secara alami pada awalnya adalah hutan yang begitu kaya dengan batang-batang kokoh dan akar-akar yang kuat untuk menahan air dan tanah, sehingga meminimalkan erosi. Namun, desakan ekonomi mendorong masyarakat untuk mengubah hutan-hutan ini menjadi lahan pertanian kopi. Hal ini lah yang ditengarai menjadi salah satu penyebab makin mengemukanya permasalahan sedimentasi pada aliran sungai yang berimbas pada kehandalan dan produksi kWh PLTA Way Besai.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, PLN UPDK Bandar Lampung sebagai unit induk yang mengelola PLTA Way Besai pun secara pro aktif melakukan berbagai upaya pengurangan erosi di sepanjang DAS Way Besai. Dimana kegiatan intinya tentu melibatkan kegiatan reboisasi atau penanaman kembali daerah resapan air di sepanjang aliran Sungai Way Besai.
![]() |
Sungai Way Besai yang dimanfaatkan sebagai PLTA, secara alami berada di kawasan hutan. (Foto dokumentasi pribadi) |
Akan tetapi, ternyata program penanaman pohon saja tanpa dikemas sama sekali tidak cukup efektif. Karena kunci penting dari kegiatan ini selanjutnya adalah pada proses pemeliharaan. Bagaimana pohon-pohon tersebut dijaga kelestariannya untuk menahan tanah dari erosi. Dimana kegiatan ini tentu tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pihak PLN UPDK Bandar Lampung, mengingat Sungai Way Besai terdiri dari banyak anak sungai yang menyebar dan mencakup area yang luas.
Masyarakat dalam hal ini memegang peranan penting, akan tetapi sekedar ajakan untuk melakukan pelestarian daerah aliran sungai saja tidak cukup. Dibutuhkan pengemasan program reboisasi daerah aliran sungai yang lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat untuk membuatnya bersemangat dan termotivasi untuk melakukan pelestarian. Perlu diciptakan benang merah yang konkret antara kebutuhan masyarakat dan pelestarian daerah aliran sungai, supaya kondisi ini tercipta.
Kemudian, gayung bersambut, saat itu The International Council for Research in Agroforestry Centre (ICRAF) sedang melakukan penelitian di Sumberjaya, salah satu walayah yang dilalui aliran Sungai Way Besai. Saat itulah ICRAF kemudian mengenalkan sistem imbal jasa lingkungan sebagai alternatif solusi akan permasalahan pelestarian DAS Way Besai.
Program imbal jasa ini dikenal dengan nama Rewarding Upland Poor for Environmental Services (RUPES). RUPES adalah sebuah program dengan tujuan pemberdayaan masyarakat dengan cara melibatkan mereka untuk memberikan jasa pelestarian lingkungan. Dimana kemudian ICRAF melihat PLN UPDK Bandar Lampung sebagai pihak yang mendapatkan keuntungan dari jasa yang diberikan masyarakat. Dan selanjutnya; PLN UPDK Bandar Lampung bersama ICRAF dan perangkat pemerintah daerah pun mulai menyusun program imbal jasa lingkungan untuk melestarikan DAS Way Besai.
![]() |
Area dam PLTA Way Besai |
Program Imbal Jasa Lingkungan ini secara sederhana meliputi kegiatan utama pemeliharaan DAS Way Besai oleh masyarakat dan pemberian imbal jasa lingkungan oleh PLN UPDK Bandar Lampung sebagai penerima manfaat.
Program yang kemudian dikenal sebagai River Care atau PEDAS Besai (Peduli Daerah Aliran Sungai Besai) ini melibatkan beberapa elemen dalam pelaksanaannya, sebagai berikut:
- Masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani sebagai penyedia jasa lingkungan berupa pemeliharaan DAS Way Besai;
- PLN sebagai pemanfaat jasa lingkungan dengan peran sebagai penentu imbal jasa, penyandang dana operasioanl kegiatan, memberikan kompensasi atas jasa lingkungan dan melakukan evaluasi;
- ICRAF sebagai fasilitator; dan
- Pemerintah Desa sebagai pembina.
![]() |
Lingkungan yang lestari akan mendukung pembangkit listrik, listrik akan mendukung kesejahteraan masyarakat dan karena itu masyarakat harus berupaya melestarikan lingkungan. (Foto dokumentasi pribadi) |
- Id.wikipedia.org. (2020, 24 Juli). Daftar Pembangkit Listrik di Indonesia. Diakses pada 31 Agustus 2020, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia.
- Tempo.co. (2019, 6 Maret). Pertamina: 2030, Indonesia akan Kehabisan Cadangan Minyak Bumi. Diakses pada 31 Agustus 2020, dari https://bisnis.tempo.co/read/1182428/pertamina-2030-indonesia-akan-kehabisan-cadangan-minyak-bumi.
- Astiningrum, Nian. 2018. PEDAS BESAI: Sebuah Cerita Penurunan Sedimentasi melalui Pemberdayaan Masyarakat. Palembang: PT PLN (Persero) UIK SBS.