Dari dulu, saya suka sih baca buku… tapi buku ringan macam majalah, novel, dan komik. Sampai ngumpet-ngumpet dulu terkadang belinya, ngerasa kalo beli novel kala itu ya tergolong buang-buang duit dan pasti diomelin ibuk…
Kemudian kuliah Psikologi, baru deh kenal buku-buku berat berbahasa Inggris yang banyak dijarikan rujukan. Yang ternyata meskipun cukup effortfull bacanya, tapi nyenengin karena bikin penasaran. Waktu itu, buku import berbahasa Inggris of course fotokopian sih, namanya juga kantong mahasiswa kan. Tapi, asli deh, buku-buku saya waktu itu lumayan lengkap, meski ya bacanya ga sampai benar-benar khatam sih, tapi pada bagian-bagian yang perlu saja.
Tapi intinya, membaca buku berbahasa Inggris sesuai bahasa aslinya itu memiliki kenikmatan tersendiri.
Itu kenapa kebiasaan ini terus berlanjut meski tidak kuliah lagi, tapi tentu dengan intensitas yang turun drastis sampai kadang setahun ya satu buku saja. Tapi, tetap lah kebiasaan menyambangi toko buku import setiap transit di bandara itu berlanjut… meski, yah… sekedar untuk cuci mata saja karena sadar diri tidak lagi punya banyak waktu dan kenyataan kalau buku import itu lumayan pricey, jadi ga mungkin lah dibeli hanya sekedar untuk koleksi, haha…
Tapi intinya, membaca buku berbahasa Inggris sesuai bahasa aslinya itu memiliki kenikmatan tersendiri.
Itu kenapa kebiasaan ini terus berlanjut meski tidak kuliah lagi, tapi tentu dengan intensitas yang turun drastis sampai kadang setahun ya satu buku saja. Tapi, tetap lah kebiasaan menyambangi toko buku import setiap transit di bandara itu berlanjut… meski, yah… sekedar untuk cuci mata saja karena sadar diri tidak lagi punya banyak waktu dan kenyataan kalau buku import itu lumayan pricey, jadi ga mungkin lah dibeli hanya sekedar untuk koleksi, haha…
Iya, dulu sih setiap mampir bandara pasti langsung cari toko buku dan khusuk memandagi mereka, tapi, lain cerita sejak punya anak. Boro-boro khusuk, ada juga saya yang akhirnya angon mereka liar di bagian buku anak-anak… Sejak itulah kebiasaan itu berubah menjadi belanja online saja, seperti banyak aktivitas belanja saya lainnya…
Dan so far, dari beberapa toko buku impor yang saya kunjungi, yang paling sering sih ya Bookdepository.
Kenapa Bookdepository, berikut beberapa alasannya:
Kenapa Bookdepository, berikut beberapa alasannya:
- Harga bersaing. Kalau mau beli buku, saya suka bandingin dari toko ke toko sih harganya… Dan seringnya buku-buku Bookdepository ini diskon, sehingga harganya lebih hemat daripada toko-toko lainnya.
- Gratis biaya kirim sampai ke tangan kita. Buku-buku yang kita beli di Bookdepository itu dikirim dari UK, jadi gratis ongkir itu bener-bener something banget. Dan, ini sebenarnya bukan gratis biaya kirim saja, tapi benar-benar tanpa biaya sampai ke tangan kita. Jadi kalau kita beli beberapa buku sekaligus, supaya tidak perlu terkena pajak, maka buku kita akan dikirim satu persatu.
- Lengkap. Yup karena memang dikirim dari negara asalnya, so far saya selalu menemukan buku apapun yang saya cari di Bookdepository sih.
- Pembayaran mudah dan trusted. Pembayaran bisa pakai kartu kredit atau pay-pal dan sejauh ini produk selalu saya terima dalam kondisi baik.
OK, kayaknya udah ideal banget ya ini belanja buku disini… Tapi, bener sih kata pepatah kalau di dunia ini tak ada gading yang tak retak alias tidak ada yang sempurna. Bookdepository ini memiliki kelemahan, yaitu pengiriman yang (sangat) lama dan tidak ada resi untuk di-tracking! Jadi, setelah buku dikirim ya kita cuma bisa pasrah menunggu…
Dulu, rata-rata sebulanan buku pesanan saya datang, tapi entah kenapa, akhir-akhir ini bisa sampai hampir tiga bulanan lho…
Beberapa waktu lalu, saking lamanya sampai saya pernah kontak customer service-nya dan minta nomor resi, tapi ya memang ga ada. Saya cuma disarankan untuk mendatangi Kantor Pos terdekat saja… Jadi, ya memang modal percaya dan doa sih kalo belanja di Bookdepository.com…
Bookdepository.com sih terpercaya, dia selalu kirim pesanan kita dan bisa dilihat juga kapan pesanan kita dikirim. Tapi, karena tidak ada nomor tracking, ya selanjutnya benar-benar di luar kendali kita maupun seller. Palingan usaha yang kita bisa lakukan jika memang buku sudah hitungan satu bulan belum sampai, ya mencari ke Kantor Pos… karena saya baca di beberapa artikel yang lama itu pengiriman di Indonesia-nya. Beberapa berasumsi karena ini gratis, jadi tidak diprioritaskan pengirimannya di Indonesia. Dan beberapa lagi mengaku menemukan bukunya di tumpukan paket di Kantor Pos setelah berinisiatif mendatanginya sesuai saran dari pihak Bookdepository.
Which is buat beberapa orang hal semacam ini lumayan ngeri ya…
Jadi, gimana… recommended ga nih belanja di Bookdepository.com?
Ya kalau saya sih recommended, karena so far masih menawarkan harga yang sangat bersaing dibandingkan toko buku online lainnya. Tapi, kalau kamu tipe orang yang mengutamakan rasa aman dan kepastian daripada harga; bisa juga memilih beberapa toko buku online berikut:
Dulu, rata-rata sebulanan buku pesanan saya datang, tapi entah kenapa, akhir-akhir ini bisa sampai hampir tiga bulanan lho…
Beberapa waktu lalu, saking lamanya sampai saya pernah kontak customer service-nya dan minta nomor resi, tapi ya memang ga ada. Saya cuma disarankan untuk mendatangi Kantor Pos terdekat saja… Jadi, ya memang modal percaya dan doa sih kalo belanja di Bookdepository.com…
Bookdepository.com sih terpercaya, dia selalu kirim pesanan kita dan bisa dilihat juga kapan pesanan kita dikirim. Tapi, karena tidak ada nomor tracking, ya selanjutnya benar-benar di luar kendali kita maupun seller. Palingan usaha yang kita bisa lakukan jika memang buku sudah hitungan satu bulan belum sampai, ya mencari ke Kantor Pos… karena saya baca di beberapa artikel yang lama itu pengiriman di Indonesia-nya. Beberapa berasumsi karena ini gratis, jadi tidak diprioritaskan pengirimannya di Indonesia. Dan beberapa lagi mengaku menemukan bukunya di tumpukan paket di Kantor Pos setelah berinisiatif mendatanginya sesuai saran dari pihak Bookdepository.
Which is buat beberapa orang hal semacam ini lumayan ngeri ya…
Jadi, gimana… recommended ga nih belanja di Bookdepository.com?
Ya kalau saya sih recommended, karena so far masih menawarkan harga yang sangat bersaing dibandingkan toko buku online lainnya. Tapi, kalau kamu tipe orang yang mengutamakan rasa aman dan kepastian daripada harga; bisa juga memilih beberapa toko buku online berikut:
- Periplus.com. Beberapa kali order disini juga pas ada promo dan puas. Kelebihan dari toko buku ini karena ada nomor resi yang bisa di-tracking dan kadang-kadang ada kerjasama promo dengan pembayaran lokal. Jadi, ya sering-sering aja cari info promo dan jangan lupa langganan news letter-nya.
- OpenTrolley.com. Sesuai dengan klaimnya sebagai toko buku import lokal, semua pesanan dikirim dari Jakarta dengan nomor resi, jadi sudah pasti lebih pasti dan aman ya. Terkadang juga ada event promo pembayaran, jadi rajin-rajin aja update info dari mereka ya.
Nah, kurang lebih begitu deh pengalaman saya berburu buku import. So far, Bookdepository.com masih jadi favorit sih karena lebih ramah di kantong **huhu, maklum emak-emak banyak kebutuhan kan** Sejauh ini buku pesanan sampai semua, meski yang terakhir ini juga sudah hampir dua bulan belum sampai sih… Risiko lah, namanya mau hemat ya kadang harus terima tingkat kenyamanan dan keamanan yang lebih rendah juga…
Dan ya itu balik lagi ke kita sebagai customer, mana yang lebih penting…
With Love,
Nian Astiningrum
-end-
Ka, misi mau tanya dong. Kalo misalkan mau beli buku di bookdepository alamatnya harus pake bahasa inggris atau tetep pake bahasa indo ya? Makasih banyak ka.
ReplyDeleteAlamat pakai bahasa Indonesia aja. Yang nganterin buku kamu kan orang Indonesia juga :D
ReplyDeletehi ka, selama pandemi covid ini udah pernah beli dari bookdepository lg blm?
ReplyDeletePermisi kak, mau tny... kl pesan buku di bookdepository kena pajak impor atau bea masuk kah ? Terima kasih sebelumnya.
ReplyDelete