Kebijaksanaan dalam Sebuah Kecantikan

Arimbi

Tokoh Wayang Istri dari Werkudara

Dalam Cerita Kuno Jawa [1]

“Bathuke nyela cendhani, alise nanggal sepisan; kulite ngulit langsep; mripate ndamar kanginan; pipine nduren sajuring; irunge ngudhup mlathi; lambene manggis karengat…”

Semua wanita pasti ingin cantik. Tapi, cantik itu sebenarnya seperti apa sih? Hmm, kalau secara normatif sih, cantik itu berarti memiliki penampilan sesuai dengan gambaran ideal yang ada di masyarakat. Contohnya ya seperti istilah Jawa untuk menggambarkan wajah yang ideal di atas; dahi yang indah, proporsional, dan bercahaya seperti terbuat dari pualam; alis yang sempit memanjang, tipis dan rapi seperti bulan pada tanggal satu; kulit yang kekuningan seperti buah langsat; mata yang bercahaya seperti nyala lampu minyak yang bergerak-gerak tertiup angin, pipi yang montok, halus, putih kekuningan seperti buah durian; hidung yang mancung runcing seperti kuncup bunga melati; dan bibir yang merah merekah seperti buah manggis². Wah, tidak terbayang cantiknya seorang wanita dengan wajah seperti itu, mungkin penggambarannya seperti tokoh pewayangan wanita Srikandi atau Arimbi ya… Kira-kira ada kah seorang wanita yang begitu beruntung memiliki wajah sempurna seperti itu? Saya yakin ada! Meskipun mungkin dalam interpretasi yang berbeda-beda.

KEBIJAKSANAAN DALAM SEBUAH KECANTIKAN

Menjadi cantik sudah barang tentu merupakan impian setiap wanita, sama halnya dengan saya. Hal inilah yang mendorong (hampir) setiap wanita berusaha untuk tampil cantik sesuai dengan definisinya masing-masing. Apakah ini hal yang negatif? Hmm, bisa ‘ya’, bisa juga ‘tidak’… Ada banyak hal yang terkandung dalam usaha kita untuk tampil cantik yang bisa membawa kepada kebaikan maupun keburukan; berikut pendapat saya…

Niat dan Alasan yang Baik. Segala sesuatu, insyaallah akan menjadi baik jika didasari oleh niat dan alasan yang baik, begitu juga usaha untuk tampil cantik. Berusaha tampil cantik untuk kepentingan profesional pekerjaan yang halal menurut saya adalah alasan yang sangat tepat, apalagi tampil cantik untuk suami kita, itu wajib dilakukan! Meskipun suami menerima kita (istrinya) apa adanya, tapi adalah hal yang positif bukan untuk membuatnya kagum dan bangga karena istrinya selalu berusaha tampil cantik :). Demikian juga dalam dunia kerja, misalnya saja saya yang mengemban amanah perusahaan sebagai HR & Admin Officer; yang nota bene banyak berhubungan dengan pegawai lain, tentu penampilan merupakan hal yang penting. Karena dalam pekerjaan, saya bertugas merepresentasikan perusahaan kepada pegawai di dalamnya; dan tidak mempedulikan penampilan merupakan suatu bentuk ketidaksetiaan saya pada amanah yang diberikan perusahaan.

Didasarkan pada Kebutuhan Penampilan Kita. Cantik memang berhubungan erat dengan preferensi seseorang; ada kalanya seseorang menganggap wanita berkulit putih itu cantik, tapi ada pula yang lebih suka memiliki kulit sawo matang yang eksotis. Menurut saya pribadi, sesungguhnya setiap wanita memiliki potensi cantiknya masing-masing, dimana potensi inilah yang harus kita maksimalkan dengan berbagai cara yang ada. Mengenai make up misalnya; kita harus selalu merujuk pada kondisi kulit dan kebutuhan penampilan kita, untuk itulah kita harus mengenali karakteristik wajah dan kulit kita sebelum memilih make up. Ada kalanya seorang wanita perlu membuat shading tertentu agar hidungnya tampak lebih mancung, dimana hal ini tentu tidak perlu dilakukan oleh wanita yang sudah memiliki hidung mancung alami. Demikian juga dengan blush on untuk membuat rona segar di pipi, jika pipi Anda sudah merona alami tentu hal ini tidak perlu dilakukan. Memang cantik itu persoalan preferensi pribadi, tapi saat seseorang mengaplikasikan kosmetik dengan berlebihan atau tidak tepat, menurut saya itu sama sekali tidak cantik :D

Mempercantik dan Melindungi. Selain berfungsi untuk mempercantik penampilan, sesungguhnya juga dapat berfungsi sebagai pelindung kulit kita dengan penggunaan yang bijak. Mengenali ingredient dan memastikan kosmetik yang kita gunakan tidak mengandung zat berbahaya merupakan langkah awal yang harus dilakukan sebelum menggunakan suatu kosmetik. Pastikan tidak ada hydroquinon, merkuri dan zat berbahaya lainnya. Selain itu, pastikan juga kandungan kosmetik tersebut baik untuk jenis kulit kita. Jika kulit Anda berminyak dan mudah berjerawat seperti saya, sangat disarankan untuk mencari produk kosmetik yang bebas minyak atau oil free supaya tidak memicu munculnya jerawat karena penyumbatan pori-pori.

Halal. Sebagai seorang muslim, ‘halal’ merupakan hal yang harus senantiasa diupayakan dalam berbagai hal, termasuk dalam kosmetik yang kita gunakan. Sebenarnya, awalnya saya pun beranggapan bahwa kosmetik yang penggunaannya hanya dioleskan di permukaan kulit tidak perlu terlalu dipertanyakan ke-halal-annya. Namun, semenjak hamil dan menyadari bahwa selalu ada kemungkinan bahwa apapun yang kita aplikasikan di permukaan kulit akan masuk ke dalam pori-pori dan masuk ke dalam aliran darah, saya menjadi lebih berhati-hati.

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kosmetik halal? Menurut penjelasan Direktur Pelaksana LPPOM MUI Lukmanul Hakim pada Metronews.com; kosmetik halal adalah kosmetik yang dalam proses pembuatannya memenuhi persyaratan halal; yaitu menggunakan bahan yang halal dan suci, serta diproduksi dengan menggunakan fasilitas produksi yang bebas dari kontaminasi bahan haram dan najis³. Untuk menjaga diri dari zat dan proses yang haram dan najis tersebut, kita harus selektif memilih kosmetik yang akan digunakan; misalnya dengan membaca ingredient dan mencari tahu profil perusahaan untuk mengetahui seberapa perusahaan tersebut peduli pada issue ini. Adanya sertifikasi halal dalam hal ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan untuk memberikan rasa aman pada konsumennya. Jika suatu produk sudah memperoleh sertifikasi halal dari lembaga yang terpercaya (di Indonesia LPPOM MUI), artinya produk tersebut sudah lolos pengujian menyeluruh dari lembaga tersebut; baik dari bahan dan alat produksinya.

WARDAH BEAUTY CONCEPT

Wardah Beauty Concept [4]

Wardah sendiri yang dikenal sebagai produsen kosmetik untuk wanita muslim, telah membuktikan kepeduliannya untuk menampilkan kebijaksanaan dalam sebuah kecantikan melalui tiga prinsipnya; yaitu: “Pure and Safe”, “Beauty Expert” dan “Inspiring Beauty”. Melalui ketiga prinsip ini, Wardah senantiasa berusaha menyajikan produk kosmetika yang aman dan halal, menguatkan potensi kecantikan yang dimiliki pemakainya dan menginspirasi dengan mengadopsi kemajuan dunia sekaligus tidak meninggalkan nilai budaya Timur yang santun⁴. Hal ini diwujudkan secara nyata dengan senantiasa melakukan pengujian terhadap  produk-produknya sebelum di launching, baik pengujian klinis maupun sertifikasi halal.

AKU DAN PENGGUNAAN KOSMETIK YANG BIJAKSANA

Mempercantik diri dengan kosmetik bagi saya saat ini saya niatkan untuk kebaikan; yaitu membahagiakan suami, menjaga amanah profesi dan juga menjaga penilaian lingkungan akan diri saya. Dalam hal ini, saya berusaha untuk menggunakan kosmetik yang aman, merawat kecantikan, halal dan juga mampu memaksimalkan potensi cantik yang saya miliki. Untuk itu sebelum memilih menggunakan suatu kosmetik, minimal saya harus yakin dengan ingredient-nya aman untuk kulit dan akidah saya sebagai seorang muslim. Jika masih ragu, daftar sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI selalu menjadi rujukan yang memberikan rasa aman, karena sebagai seorang muslimah, halal is my life…

Wajah Saya Tanpa Make Up

Tata Rias Harian Saya. Pada saat akan menggunakan tata rias untuk mempercantik diri, mengenali karakteristik wajah pada saat tidak menggunakan make up merupakan hal yang perlu diperhatikan. Karakteristik kulit saya cenderung berwarna kuning langsat merata (tidak belang), tekstur cukup halus, dengan semburat warna merah di daerah pipi karena pengaruh kulit sensitif, berminyak dan mudah berjerawat; maka saya cukup menggunakan sunscreen sebagai make up base. Pada kesempatan khusus saya menggunakan bedak tabur ataupun foundation jika diperlukan, dengan catatan harus segera dibersihkan setelahnya untuk mencegah tersumbatnya pori-pori. Blush on tidak saya gunakan untuk make up sehari-hari karena pipi saya sudah bersemu merah alami, demikian juga dengan pensil alis saya skip karena alis saya sudah cukup tebal. Menurut saya, bagian wajah yang menjadi kunci dari penampilan saya yang perlu dioptimalkan dengan make up adalah ‘bibir’. Dengan pewarnaan bibir yang tepat dengan busana dan aksesori yang saya gunakan, saya bisa mendapatkan penampilan yang segar dan menarik menurut pendapat orang di sekitar saya. Pernah suatu kali, seorang dosen saya semasa kuliah yang sedang berkunjung ke kantor karena urusan kerja, berkomentar bahwa ternyata saya jauh terlihat cantik hanya dengan menggunakan lipstik. Saat itu beliau sempat saya temui tanpa menggunakan make up.

Lipstik dan wewangian Wardah favorit saya

Ada dalam daftar sertifikasi halal LPPOM MUI [5]

Hal inilah yang membuat saya menjadi pengkoleksi berbagai warna dan tekstur lipstik; mulai dari yang berwarna cerah seperti orange sampai cenderung gelap seperti merah kecoklatan; mulai dari yang menimbulkan efek glossy maupun matte. Dalam hal ini lipstik Wardah merupakan salah satu favorit saya, dan alhamdulillah menggunakan lipstik Wardah sebagai kosmetik halal memberikan rasa aman tersendiri bagi saya. Saya praktis tidak terlalu khawatir jika ada sedikit lipstik yang ikut tertelan, karena kepastian ke-halal-annya. Kosmetik lain yang tidak lupa saya gunakan adalah wewangian atau parfum, dan ini pun sudah pasti harus memberikan rasa aman karena bahannya dapat terserap melalui aliran darah.

Beberapa Lipstik Wardah Koleksi Saya

Jika diringkas, maka langkah-langkah tata-rias sehari-hari saya adalah sebagai berikut:

1. Bersihkan wajah dengan menggunakan sabun dan diikuti dengan toner.
2. Oleskan sunscreen tipis-tipis dan merata.
3. Sapukan lipstik yang sesuai dengan warna bibir, busana dan aksesoris yang saya gunakan saat itu.
4. Semprotkan wewangian… and done! :)

Sederhana memang, tapi hasilnya sangat memuaskan bagi saya, bagi suami dan lingkungan di sekitar saya. Dengan tata rias yang sederhana seperti itu, saya merasa cantik sekaligus aman karena tidak mengesampingkan kondisi kulit yang tidak memungkinkan tertutup kosmetik yang tebal.

Berikut beberapa foto gaya ber-make-up saya:

Gaya Santai di Hari Jumat

Kaos polo pink + Gelang pink + Rok motif bunga warna lavender

Make up: Sunscreen + Wardah Matte Lipstick Satin Red

Acara Semi Formal Silaturahmi Idul Fitri

Gaun putih + Belt keemasan + Gelang putih

Make up: Sunscreen + Wardah Long Lasting Lipstick Lustrous Red

Lipstik Warna Orange

Sangat bersahabat dengan seragam kantor

Bagaimana menurut teman-teman? Sependapat dengan saya bukan? Bahwa di dalam kecantikan itu tersimpan berbagai kebijaksanaan; dimulai dari tujuan yang baik, cara yang baik dan untuk hasil yang baik. Kecantikan yang bijaksana bukanlah sekedar mengejar definisi cantik yang terbentuk dalam masyarakat, tapi dengan kesadaran bahwa setiap wanita memiliki potensi cantiknya masing-masing, dan make up adalah salah satu upaya untuk mengoptimalkan potensi itu. Dan dengan kebijaksanaan itulah kecantikan kita akan tampak bersinar :)

*tulisan ini diikutsertakan dalam “Lomba Blog Halal Beauty” yang diselenggarakan oleh Wardah Beauty Cosmetics.

With Love,

Nian Astiningrum

-end-

Referensi:

1. http://wayangprabu.files.wordpress.com/2008/02/arimbi_solo.jpg
2. Sudarmoyo, B. (2011). Panyandran. http://st300852.sitekno.com/article/66317/panyandran.html. Diakses tanggal 6 Oktober 2013.
3. Mutiah, D. (2013-07-12). Ini Definisi Kosmetik Halal. Metronews. http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/07/12/923/167644/Ini-Definisi-Kosmetik-Halal. Diakses tanggal 7 September 2013
4. Wardah Beauty Concept. http://www.wardahbeauty.com/id/about.html. Diakses tanggal 8 Oktober 2013.
5. http://www.halalmui.org/images/stories/pdf/LSH/produkhalal.pdf. diakses tanggal 8 Oktober 2013.