Hmm, pokoknya saya bikin review
album baru Sharon Corr! Ngaku-ngaku musik sebagai salah satu passion kok tulisan di blog soal musik cuma ada dua :(.
Tipe-tipe musik seperti album Sharon Corr ini memang selalu
menjadi favorit saya sepanjang masa. Lagu-lagu pop akustik dengan vokal yang
santai… hmm, serasa menghirup udara
pegunungan :). Musisi lain dengan karakter yang mirip, yang juga selalu saya
tunggu musiknya adalah Marit Larsen, Marion Raven, The Corrs sendiri. Sara Bareilles
dan Christina Perri juga pas di telinga saya, meskipun tidak semerdu yang saya
sebutkan sebelumnya menurut pendapat pribadi saya. Kalau dipikir-pikir, artis
favorit saya terkesan kurang populer ya… Kalau menurut saya sih, musisi-musisi ini memang
mempertahankan idealismenya masing-masing. Membuat musik untuk kepuasan batin,
bukan untuk tujuan komersil semata. Jadi ya keep
it going, terus menciptakan musik tanpa ada beban popularisme, cool right?
Dan sejak tahu berita album baru Sharon Corr bertajuk ‘The
Same Sun’ akan release di Brazil pada
16 September 2013 lalu, setiap hari, setiap ada kesempatan, saya pasti langsung
browsing dimana saya bisa mendapatkan
album itu. Tapi, ternyata album ini memang kurang populer, sehingga sulit
dicari! Baru Selasa pagi 24 September lalu, ketika menyempatkan online sebelum bersiap-siap ke kantor,
saya menemukannya di i-Tunes Store Indonesia… Yuhuu! Kuota modem masih mencukupi, harganya juga tidak terlalu
mahal (49 ribu saja), langsung deh
semangat download album ini :D. Dan
selama dua hari, saya masih asyik menikmati lagu-lagu sambil mengerjakan tugas
kantor.
Cover Album ‘The Same Sun’
Gambar dari sini
|
Lagu-lagu di album The Same Sun yang mendayu-dayu, slow dan santai benar-benar membuat saya
jatuh cinta. Album ini berisi 11 lagu, dan saya menyukai semuanya… meskipun ada
beberapa yang menjadi favorit saya; sebut saja ‘Raindorps’, ‘Take a Minute’, ‘You
Say’, ‘Thinking About You’ dan ‘Christmas Night’. Dibandingkan album Sharon
sebelumnya; ‘Dream Of You’, Under The Same Sun ini lebih banyak menonjolkan piano
dan gitar. Biola sebagai instrument Sharon dalam The Corrs tentu tidak
ditinggalkan, namun tidak terlalu kuat seperti album sebelumnya. Dalam album
ini juga tidak ada menyelipkan track
lagu instrumental yang dengan jelas mengeksplor kemampuan Sharon sebagai
seorang violist; tapi itu sama sekali tidak mengurangi keindahan album ini.
Bahkan menurut saya, album ini lebih enak didengar dibandingkan ‘Dream Of You’.
Kalau Anda adalah pecinta The Corrs yang sampai saat ini
masih hiatus, album ini pasti akan menyegarkan telinga dan mengurangi kerinduan
Anda seperti saya. Sambil membuat tulisan ini pun saya sambil mendengarkan album ini sesuai urutan track-nya, tanpa di-shuffle… Hihi, inilah
cara saya menikmati suatu album yang menjadi favorit saya. Hmm, sampai besok pun, rasanya ke 11 lagu ini akan bertahan di playlist saya, dan berputar-putar
seharian. Semoga saja teman sekantor saya tidak bosan ya :D
Oh ya, Anda juga ingin mencicipi album yang menurut saya
keren ini? Silakan search melalui
i-Tunes store yang terinstal di komputer Anda atau bisa juga melalui link ini. Kalau bisa sih, jangan cari
bajakannya ya… Kita harus mensupport artis-artis seperti Sharon, yang nota bene mungkin tidak sepopuler Katy
Perry atau Britney Spears, untuk terus berkarya. Jujur, ini juga pertama kali
saya belanja musik lewat i-Tunes store kok.
Biasanya… hihi, ga usah dijelasin deh :D.
Tapi bener deh, perjuangan saya
mencari album ini, membuat saya berpikir alangkah egoisnya saya tidak
menghargai karya musisi-musisi idealis ini, padahal mereka butuh support kita untuk terus berkarya. Semoga
nanti kedepannya, saya tidak tergoda untuk kembali kebiasaan lama :D
Hmm, akhir kata… I give
this beautiful album 4 stars (dari skala 5), but still can’t wait for The Corrs release another music :D
With Love,
Nian Astiningrum
-end-
No comments :
Post a Comment
Hai! Terima-kasih sudah membaca..
Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan disini atau silakan DM IG @nianastiningrum for fastest response ya ;)