*Sebenarnya tulisan berikut bukan cuma membahas sarapan sih, pemilihan judul mempertimbangkan juga aspek catchyness*
Sebagai seorang ibu, meskipun dengan embel-embel full time worker,
menyiapkan menu untuk si kecil adalah
hal yang menyenangkan dan tidak bisa saya tinggalkan, meski sesempit apapun
waktu yang ada. Pada awalnya tidak terpikir juga caranya seperti apa, berbekal browsing artikel-artikel di internet,
baca buku panduan menu bayi dan beberapa modifikasi menyesuaikan kondisi saya
dan Ganesh, alhamdulillah kami bisa bekerja-sama sampai sekarang… Ganesh
menikmati menu-menu yang saya siapkan dan saya sendiri juga tenang, karena tahu
pasti apa yang masuk ke perut anak saya.
Pada awal masa MPASI (usia 6 bulan) saya memperkenalkan bubur
beras merah dan kacang hijau organik pada Ganesh dan alhamdulillah tidak ada
kendala waktu itu. Alasan waktu itu sih,
karena ada pendapat bahwa untuk MPASI pertama sebaiknya dipilih bahan yang rasanya tawar. Selain itu
juga dianjurkan untuk tidak mencampur
beberapa bahan makanan sekaligus untuk mengetahui reaksi alergi pada bayi.
Alasan lain, karena beras merah dan kacang hijau mengandung energi dan gizi
yang cukup, sedangkan embel-embel
‘organik’ pasti saya pilih untuk alasan keamanan.
Satu bulan pertama menyiapkan makan dan proses memberikan
makan untuk Ganesh adalah pekerjaan yang cukup sederhana, cukup mencampur
tepung beras dengan air dan memasaknya beberapa saat. Semua itu bisa saya
lakukan sendiri, karena kebetulan waktu itu saya mengambil cuti untuk
mengunjungi keluarga di Jawa. Setelah satu minggu pertama itulah tantangan
pertama dimulai… Sebelumnya saya sudah sempat browsing bahan makanan apa saja yang aman untuk berbagai usia bayi,
cara menyiapkan sekaligus penyimpanannya, dengan tujuan saya tetap bisa
menyediakan makanan sehat untuk Ganesh meskipun harus bekerja.
His Food First [from 6m] |
OK, percobaan pertama adalah menyimpan berbagai macam puree di dalam freezer dan menghangatkan saat akan disajikan. Hmm, ternyata cara itu gagal! Ganesh tidak terlalu suka! Padahal saya sudah mengikuti panduan yang ada, memilih bahan makanan yang bisa dibekukan dan menghangatkannya pun dengan alat penghangat khusus makanan bayi. Kalau memang ada yang salah, saya ga tahu deh salahnya dimana, daripada ribet saya cari cara lain. Jika awalnya saya berpikir untuk menyiapkan makanan beku untuk 2 atau 3 hari sekaligus, saya ganti metode yaitu dengan memasak makanan Ganesh setiap hari. Jadi, setiap malam; kegiatan dimulai dengan membersihkan, mengupas dan memotong bahan makanan untuk esok harinya kemudian disimpan di dalam kulkas (bukan di bagian freezer) [1]. Esok harinya, saya kukus semua bahan sekaligus, lalu saya bagi menjadi beberapa porsi sekaligus [2]; sehingga pengasuh tinggal tuang ke mesin blender saat Ganesh akan makan. Jadi dalam setiap porsi yang saya siapkan bisa berisi beberapa bahan makanan yang sudah saya imajinasikan hasil kombinasi rasanya, yang jelas tetap no gula garam sampai dengan usia 1 tahun.
Menginjak usia 9 bulan, saya mulai mengenalkan nasi tim halus
pada Ganesh. Waktu itupun sempat bereksperimen bagaimana menyiapkan nasi tim.
Awalnya saya mencoba dengan metode konvensional; menggunakan kukusan, tapi ternyata hasilnya kurang memuaskan;
selain tidak praktis karena proses memasak harus dipantau, juga karena saya
masih harus memikirkan menyiapkan lauk secara terpisah. Hmm, sampai akhirnya
saya memanfaatkan slow cooker hadiah dari teman dulu. Saya coba memasukkan beras
ke dalam mangkok aluminium sekaligus dengan lauknya (misal: ayam atau daging)
dan memasukkannya ke dalam slow cooker
yang telah diisi sedikit air; hasilnya sangat memuaskan. Proses memasak tidak perlu ditunggu, karena proses memasaknya lama,
jadi tinggal masukkan beras dan lauk selama kurang lebih 4 jam dan angkat. Jadi
untuk sarapan bisa saya siapkan pada malam hari, sedangkan untuk siang hari
saya masukkan pada pagi hari dan untuk sore hari saya manfaatkan waktu
istirahat yang ada (kebetulan perjalanan dari rumah ke kantor cuma 10 menit).
Untuk sayur memang perlu treatment khusus, tidak bisa
dimasukkan bersamaan karena takut proses memasak yang terlalu lama akan merusak
nutrisinya. Jadi, untuk sayuran dimasukkan saat nasi hampir masak.
His Food Then [12m - now] |
Cara masak ini bertahan sampai Ganesh berusia kurang lebih 1
tahun, pada saat itu dia mengalami GTM (Gerakan
Tutup Mulut) pertamanya. Makannya jadi susah sekali, padahal dulu sangat
lahap, sempet stressed juga pada saat
itu… Sampai akhirnya saya curhat
dengan seorang teman dan dia memberitahukan bahwa GTM adalah hal yang wajar
terjadi, usahakan saja mencari
alternatif makanan dan cara memasak yang variatif, itu sarannya. OK, yang
awalnya down, saya jadi semangat
lagi! Malam-malam saya coba siapkan berbagai macam puding dengan campuran yang
berat (maksudnya untuk pengganti energi). Saya bikin puding dengan campuran
oatmeal, tepung beras, tim nasi, pisang, dll; dan alhamdulillah nafsu makan
Ganesh kembali lagi. Setelah itu, pelan-pelan saya siapkan lagi nasi tim, kali
ini dengan penyajian yang lebih atraktif; sayur dan lauknya dijadikan toping, dan lagi-lagi Ganesh suka. Untuk
mengantisipasi GTM lagi, saya selanjutnya berusaha memvariasikan menu Ganesh.
Karena pada saat siang dan sore saya tidak bisa terlalu berkreasi, jadi saya
putuskan untuk menu sarapanlah harus diganti-ganti baik rasa maupun bahannya. Untuk
menu sarapan, saya seringkali menyiapkan berbagai macam pancake atau terkadang perkedel kentang isi ikan atau daging. Pada
saat libur juga saya berusaha siapkan makanan yang tidak biasa seperti nasi
yang dipadatkan dengan telur dan digoreng dan kuah… Jujur, semua itu untuk
mensiasati supaya nafsu makan Ganesh tetap terjaga, karena berat badannya yang
susah naik dibandingkan anak-anak kebanyakan. Menjaganya supaya tidak
kekurangan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. Memastikan pertumbuhan dan perkembangannya optimal :)
Malam-malam menjelang tidur kaya gini nih, biasanya saya mikir menu sarapan pagi Ganesh esok.
Hmm, dan sepertinya menu besok pagi adalah “Banana Pancake”… yummy :D. Ga perlu siapin apapun malam ini, semua
bisa dikerjakan esok hari… Next time deh
saya share menu-menu Ganesh, siapa
tahu bisa menginspirasi mommy-mommy
lain untuk berkreasi dan menemukan menu favorit buah hatinya. Karena kita lah
yang bertanggung-jawab penuh atas nutrisi anak kita, anak mah, nurut aja mau
dikasih apa sama kita… Setuju kan….
With Love,
Nian Astiningrum
No comments :
Post a Comment
Hai! Terima-kasih sudah membaca..
Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan disini atau silakan DM IG @nianastiningrum for fastest response ya ;)